Periode liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bisa menjadi momentum tepat untuk menegasi rrumor yang menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, adalah kawasan eksklusif hanya untuk para elite.
Sejak awal peletakan batu pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2022, Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, telah sesumbar bahwa IKN akan menjadi kota yang inklusif, terbuka, kota untuk semua, serta kota yang akan sangat ramah bagi semua lapisan masyarakat.
Secara bertahap, ekspektasi Jokowi tersebut mulai diwujudkan. Senin, 16 September 2024, menjadi hari perdana ketika kunjungan ke IKN dibuka untuk masyarakat umum.
Besarnya antusiasme masyarakat yang ingin melihat situasi perkembangan pembangunan di ibu kota negara mereka yang baru juga terlihat pada Jumat (20/9/2024). Kala itu, teriknya matahari pagi di langit IKN tak menyurutkan semangat rombongan sebuah komunitas dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yang baru turun dari bus listrik di Plaza Seremoni.
Kendati sinar matahari cukup menyengat, suara serangga serta gemerisik rumput dan dedaunan yang terembus angin menjadi irama alam yang berpadu memanjakan telinga ketika berjalan menyusuri susur hutan (forest trail) yang berada di area Plaza Seremoni, tepat di seberang Istana Presiden.
Untuk melepaskan dahaga, di sekitar Plaza Seremoni ini terdapat beberapa keran air minum yang sumber airnya berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku Semoi, yang telah melalui proses filterisasi dan serangkaian pemurnian.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw menjelaskan, antusiasme masyarakat untuk mengunjungi IKN membeludak dari hari ke hari, terlebih saat mendekati periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kendati begitu, kuota pengunjung setiap harinya dibatasi 300 orang pada Senin-Jumat dan 500 orang pada akhir pekan, dari pukul 09.00-17.00 waktu setempat. Jumlah pengunjung dibatasi karena Otorita IKN memperhitungkan ketertiban dan kenyamanan pengunjung, sekaligus keamanan proyek pembangunan.
”Terbukanya IKN untuk kunjungan masyarakat umum juga untuk menunjukkan kepada masyarakat proses pembangunan IKN yang saat ini berlangsung,” ujarnya.
Troy mengatakan, jumlah pendaftar yang ingin berkunjung ke IKN setelah memasuki periode libur sekolah di akhir tahun semakin meningkat. Pada akhir pekan, IKN dapat menerima kunjungan di kuota maksimum, yakni 500 orang.
Sebelum berkunjung, semua warga harus mengunduh dan mengisi aplikasi IKNOW terlebih dahulu. Pada aplikasi tersebut, pertama, warga harus meregistrasi diri, memasukkan data diri secara lengkap, memverifikasi e-mail atau surat elektronik, menyetujui syarat dan ketentuan, serta memverifikasi identitas dengan foto diri.
Setelah memiliki akun yang teregistrasi, barulah warga mendaftar melalui menu Visit Nusantara. Ketika formulir tiket telah terisi dan warga mendapatkan kode batang (barcode), warga dapat mengunjungi kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) di IKN menggunakan bus listrik dari titik kumpul di Rest Area/Simpang Trunen, di samping Rumah Sakit Hermina.
Di titik kumpul, pengunjung wajib menunjukkan bukti pendaftaran dari aplikasi IKNOW yang valid kepada liaison officers (LO). Setelah pemeriksaan, pengunjung didampingi LO melakukan perjalanan menuju Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa. Perjalanan ditempuh dengan durasi selama 10 menit.
Pengunjung akan turun di Halte Plaza Seremoni Barat. Selanjutnya, pengunjung dapat mendatangi Plaza Seremoni yang berada di sisi timur dan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di bagian barat.
Plaza Seremoni adalah lapangan yang berhadapan dengan Istana Negara dan Istana Merdeka. Lapangan ini juga diselingi danau yang ditata dengan miniamphiteater, forest trail, retail galery, dan visitor center.
Adapun Taman Kusuma Bangsa yang sebelumnya disebut sebagai memorial park ditandai dengan patung Sayap Pelindung Nusantara yang tampak seperti sepasang sayap raksasa. Ini menjadi simbol perlindungan dan persatuan seluruh wilayah Nusantara.
Di taman seluas 1.915 meter persegi dan dirancang I Nyoman Nuarta ini terdapat juga api abadi, simbol semangat juang yang tidak pernah padam.
Selama kunjungan, pengunjung wajib mematuhi ketentuan yang berlaku, seperti menggunakan transportasi umum yang disediakan pada titik kumpul, menjaga kebersihan, dilarang merokok, dilarang memasuki area yang bukan sebagai area berkunjung, dan mematuhi seluruh arahan dari petugas di lapangan.
”Otorita IKN berharap kunjungan masyarakat umum, terutama pada periode Natal dan Tahun Baru dapat memberikan pengalaman yang membahagiakan, mempererat semangat kebersamaan, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap pembangunan Nusantara,” ujarnya.
Untuk merayakan Tahun Baru 2025, General Manager Swissotel Nusantara Chrestian Pesik mengatakan, pihak hotel telah mendapatkan persetujuan dari Otorita IKN untuk mengadakan pesta kembang api pertama di IKN. ”Jadi, akan ada pesta kembang api pertama di Nusantara di hotel ini sebagai penanda kita telah memasuki tahun 2025,” ujarnya.
Swissotel Nusantara merupakan hotel berbintang 5 pertama yang beroperasi di kawasan IKN. Sejak mulai beroperasi penuh pada September 2024, lanjut Chrestian, rata-rata okupansi hotel yang memiliki 191 kamar ini berada di angka 25 persen.
Sepanjang tiga bulan pertama beroperasi, pengunjung hotel didominasi oleh lembaga/instansi pemerintah ataupun grup korporasi yang rata-rata adalah calon investor di IKN. Lewat momentum Natal dan Tahun Baru, Chrestian ingin mulai memperlebar pangsa pasar yang lebih umum.
Oleh karena itu, khusus tahun baru, pihak hotel membuat promo paket menginap dua malam dari tanggal 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. “Yang kita inginkan di tahun 2025 adalah pangsa pasar kita bisa lebih beragam termasuk tamu ritel masyarakat yang ingin berkunjung ke IKN untuk berlibur,” ujarnya.
Source: https://www.kompas.id/artikel/opsi-destinasi-liburan-natal-dan-tahun-baru-dari-jantung-ikn