Pembangunan tiga seksi jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, disebut rampung Desember 2024. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan sudah mengusulkan rencana peresmian jalan bebas hambatan itu ke Presiden Prabowo Subianto.
“Sudah di-propose ke Pak Presiden. Tergantung beliau kapan mau meresmikan,” kata Dody ketika ditemui wartawan usai rapat bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Selasa, 3 Desember 2024.
Adapun tiga seksi jalan tol tersebut adalah Tol Seksi 3A Karang Joang-KKT Kariangu sepanjang 13,4 kilometer. Kemudian, Tol Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 kilometer dan Tol Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 kilometer.
Sebelumnya, kabar penyelesaian pembangunan tiga seksi tol tersebut pada akhir tahun ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2019-2024 Basuki Hadimuljono. Ia mengklaim akses tol akan menghemat waktu tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Perjalanan yang semula dilalui selama dua jam diperkirakan bisa ditempuh dalam waktu 45 menit.
Selain membangun ketiga ruas tol tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum membangun Tol IKN Seksi 6B dan 6C. Basuki yang saat itu merangkap jabatan Plt Kepala Otorita IKN menargetkan pembangunan jalan bebas hambatan di kawasan ibu kota baru ini rampung Juni 2025.
Tol IKN Seksi 6B dibangun sepanjang 5,7 kilometer sedangkan akses Tol Seksi 6C dibangun sepanjang 5,6 kilometer. Pembangunan Tol Seksi 6B dilengkapi dengan satu jembatan sepanjang 370 meter, overpass sepanjang 82 meter di dua lokasi, slab on pile di dua lokasi, dan box culvert di 24 lokasi.
Ihwal pengelolaan, Basuki mengatakan bahwa pengelola Tol IKN bakal ditentukan melalui mekanisme lelang. Bahkan, menteri yang bekerja di bawah kepemimpinan Presiden ke-7 RI Jokowi itu sempat menargetkan tender bisa dilakukan tahun ini.
“Karena begitu selesai, sudah bisa dioperasikan,” kata Basuki di Kementerian PUPR, Jumat, 4 Oktober 2024. “Dilelang itu, bisa Jasa Marga, Hutama Karya, Waskita Karya. Swasta juga bisa (ikut).”