Liputan6.com, Jakarta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono untuk meninjau ulang para pengusaha yang lamban dalam merealisasikan proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Karena yang groundbreaking banyak, tetapi yang membangun sedikit. Tadi saya diskusikan, Pak Basuki juga setuju, di-review yang sudah groundbreaking, pengusaha yang memang mungkin tidak jadi membangun atau tidak cepat membangun. Supaya bisa ditanya baik-baik apakah mau lanjut atau tidak,” ujar Maruarar di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/1).
Menurutnya, evaluasi ini penting untuk memastikan proyek yang sudah dimulai dapat segera dilanjutkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan efisiensi waktu dalam pembangunan IKN.
“Jangan menunggu terlalu lama, misalnya diberi waktu 1,5 tahun. Tanyakan satu per satu, di-review, supaya ada gerak cepat. Sesuai arahan Presiden Prabowo, langkah-langkah swasta harus diutamakan untuk menjalankan investasi di IKN, terutama bagi yang serius,” tegas Maruarar yang dikutip dari Antara.
Dia juga menambahkan bahwa pengusaha yang tidak serius harus segera dimintai kepastian. Jika tidak ada progres, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak lain yang lebih berkomitmen.
“Saya rasa harus ada deadline-nya. Kalau tidak ada perkembangan, ya sudah, berikan kesempatan kepada yang lain. Kalau tidak begitu, prosesnya akan lama. Sementara arahan Presiden jelas, harus ada tenggat waktu,” tutup Maruarar.
Sementara itu, saat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menghadap Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mengikuti rapat terbatas terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN, dirinya mengaku telah menyelesaikan pengadaan rumah dinas para menteri di sana.
“Kita kan cukup banyak membangun perumahan ya. Baik TNI-Polri, ASN. Buat PSSI juga, sepak bola juga. Rumah buat menteri, rumah jabatan menteri, sudah selesai, 36 sudah selesai,” tutur Maruarar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Ada pula sebanyak 27 tower untuk ASN serta pertahanan dan keamanan (Hankam) yang sudah diselesaikan dan siap diserahkan. Rencananya, akan dibangun lagi sebanyak 20 tower.
“Karena yang 27 sudah siap dan sudah selesai, saya sudah kasih tau sama Pak Bas (Kepala Otorita IKN) untuk bisa diserahkanterimakan karena kami sudah selesaikan,” jelas dia.
Maruarar yakin, 20 tower susulan akan selesai akhir tahun 2025. Dia pun akan secara transparan melakukan proses serah terima hunian ASN dan pejabat itu ke publik.
“Saya selalu bilang kalau boleh ekosistem perumahan itu, baik rumah susun tuh kalau bisa dia campuran. Misalnya ada TNI yang berpangkat rendah, ada guru, ada UMKM yang bertumbuh, ada mungkin dokter-dokter muda,” Maruarar menandaskan.