Tiga Tahun IKN, Infrastruktur Apa Saja yang Telah Dibangun?

NUSANTARA, KOMPAS.com – Memasuki tahun 2025, pembangunan tahap I Ibu Kota Nusantara (IKN) telah rampung. Sementara tahap II berlangsung pada 2025-2029, tahap III (2030-2034), tahap IV (2035-2039), dan tahap V (2040-2045).

Semuanya dilakukan untuk menarik investor agar pengembangan IKN berikutnya bisa segera dilaksanakan. Pemberlakuan tahapan itu dilakukan untuk memastikan agar persiapan dan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan dan terpadu.

Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN Danis Hidayat Sumadilaga menuturkan, hingga akhir 2024 terdapat total 109 paket pembangunan fisik yang telah berjalan.

“Progres fisik Batch I mencapai 97,2 persen, Batch II 81,1 persen, dan Batch III sekitar 32 persen. Sekitar 41 paket telah selesai dan sisanya akan selesai dalam waktu dekat,” ujar Danis kepada Kompas.com.

Tahap I merupakan tahap awal pembangunan yang difokuskan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kawasan ini merupakan salah satu wilayah perencanaan IKN yang dirancang untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan nasional dan kegiatan pendukungnya.

KIPP seluas 6.671 hektar dengan area pengembangan seluas sekitar 1.759 hektar terbagi atas 3 Sub-Wilayah Perencanaan (WP), yaitu Sub-WP 1A berfungsi utama sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan berskala nasional, serta hunian.

Kemudian, Sub-WP 1B berfungsi utama sebagai pusat edukasi, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, dan hunian, serta Sub-WP 1C berfungsi sebagai pusat kesehatan dan hunian.

Pada tahap satu, telah dibangun juga sejumlah infrastruktur jalan untuk konektivitas dari Balikpapan ke IKN, seperti Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang–KTT Kariangau (Tol 3A), Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau–SP Tempadung (Tol 3B), dan Jalan Tol IKN Segmen SP Tempadung–Jembatan Pulau Balang (Tol 5A).

Di dalam KIPP, ada pula pembangunan jalan kawasan untuk interaksi dalam kota yakni Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur. Di sepanjang jalan, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda juga disiapkan untuk mendukung mobilitas warga.

Kemudian, beberapa gedung perkantoran, seperti Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara, Istana Garuda (Kantor Kepresidenan), Gedung Sekretariat Presiden, Gedung Sekretariat Negara, dan Kantor Kemenko 1-4, telah disiapkan untuk berkantor. Sementara hunian di KIPP dirancang menjadi permukiman yang kompak (compact living), berorientasi transit, dan inklusif.

Saat ini telah dibangun 47 Tower Rusun ASN, Rusun Paspampres, Rusun BIN dan Polri, Dormitory PSSI, Hunian Pekerja Konstruksi, dan Rumah Tapak Jabatan Menteri.

“Bahkan, 47 Tower Rusun ASN telah dilengkapi dengan furnitur atau fully furnished dan siap diisi pada April 2025 ini,” imbuh Danis.

Sedangkan, Bendungan Sepaku Semoi telah terbangun sebagai sumber air baku. Selain itu, terdapat pula Intake Sungai Sepaku yang sudah terhubung dengan jaringan air minum yang mengalir ke KIPP.

Air minum di IKN diproses dengan teknologi ozon untuk menjamin keamanan dan kebersihannya. Dengan selesainya tahap satu ini, IKN kini memasuki tahap kedua pembangunan. Terdapat dua milestone penting yang akan dicapai yakni penyelesaian pembangunan infrastruktur untuk sektor legislatif dan yudikatif.

Hal ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan infrastruktur ekosistem perkantoran dan hunian untuk lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif dapat diselesaikan dan siap guna pada 2028.

Source: https://ikn.kompas.com/read/2025/01/21/053000887/tiga-tahun-ikn-infrastruktur-apa-saja-yang-telah-dibangun-?page=all#page3

Facebook
Twitter
LinkedIn